Minggu, 03 April 2011

Tertawa dan Rahasianya !!

Tertawa bikin awet muda. Apa iya? Yang jelas, bukan cuma manusia yang memiliki kemampuan tertawa dan tersenyum. Spesies primata lain ternyata juga bisa melakukan keduanya. Ini merupakan jenis perilaku yang merespon sinyal dalam suatu kelompok ketika ada emosi yang positif. Tertawa juga mengurangi stres dan berperan mempererat hubungan dalam kelompok.
Humor yang memicu tawa pada manusia memiliki beberapa tahap. Ketika menyimak suatu humor, kita memasuki tahap dimana kita berharap ada kejutan di bagian akhir. Lalu pikiran kita mulai mencari pemecah masalah, menginterprestasikan kejutan. Akhirnya otak kita berhasil mengapresiasi tahap-tahap tadi dan merespon dalam bentuk tawa.
Obat Terbaik
Adalah domapin, bahan kimia dalam otak yang bertanggungawab memicu otak untuk memulai tahapan mencerna suatu humor. Dopamin ini memungkinkan kita merasa nyaman saat kita tertawa. Beberapa studi mendemontsrasikan perbaikan kondisi kesehatan pasien yang kronis saat distimulasi dengan hal-hal lucu. Maka pepatah yang mengatakan bahwa tertawa adalah obat terbaik sungguhan terbukti.
Demikian hasil studi Dr. Beth Ann Ditkoff seperti yang dipaparkannya dalam bukunya, "Why Don’t Your Eyelashes Grow?: Curious Questions Kids Ask About the Human Body."

sumber >>>>http://netsains.com

KETAWA MENURUT ISLAM

Dari : Riwayat Abu Daud
Rasulullah s.a.w bersabda, maksudnya: “Celakalah orang yang berbicara lalu mengarang cerita dusta agar orang lain tertawa. Celakalah!”
i) Kelakar adalah perbuatan, kata-kata dan sebagainya yang dapat menggembirakan atau yang dapat menggelikan hati orang lain. Sinonimnya adalah jenaka, lawak dan gurau senda.
ii) Membuatkan orang lain senang hati adalah termasuk dalam amal kebajikan dan Rasulullah s.a.w juga selalu berjenaka dengan ahli keluarga dan para sahabat baginda.
iii) Namun begitu bergurau mempunyai adab-adab tertentu yang telah digariskan oleh Islam seperti:
a) Tidak menjadikan aspek agama sebagai bahan jenaka seperti mempersendakan sunnah Rasulullah s.a..w .
b) Gurauan tersebut bukan merupakan cacian atau cemuhan seperti memperlekehkan orang lain dengan menyebut kekurangannya.
c) Gurauan itu bukan ghibah (mengumpat) seperti memburukkan seseorang individu dengan niat hendak merendah-rendahkannya.
d) Tidak menjadikan jenaka dan gurauan itu sebagai kebiasaan.
e) Isi jenaka adalah benar dan tidak dibuat- buat.
f) Bersesuaian dengan masa, tempat dan orangnya kerana adalah tidak manis bergurau di waktu seseorang berada dalam kesedihan dan sebagainya.
g) Menjauhi jenaka yang membuatkan orang lain ketawa secara berlebihan (ketawa terbahak-bahak) kerana banyak ketawa akan memadamkan cahaya hati.
iv) Sesungguhnya Rasulullah s.a.w apabila ketawa baginda hanya menampakkan barisan gigi hadapannya sahaja, bukan ketawa yang berdekah-dekah, mengilai-ngilai atau terkekeh-kekeh dengan maksud bahawa selaku seorang muslim kita hendaklah sentiasa menjaga batas kesopanan dalam ertikata yang sepatutnya.
Gelak ketawa dilarang Islam. Menurut pandangan Islam, bergelak tertawa adalah tidak baik dan makruh hukumnya. Ibn Mas’ud meriwayatkan dari Auf bin Abdullah bahawa biasanya Rasulullah S.A.W. tidak tertawa melainkan senyum simpul dan tidak suka melerek, iaitu tidak menoleh, kecuali dengan semua wajahnya. Hadis itu menunjukkan bahawa senyum itu sunat dan tertawa berbahak- bahak adalah makruh… . Maka itu seseorang yang sihat akal dilarang bergelak tertawa kerana mereka banyak bergelak ketawa di dunia akan banyak menangis di akhirat. Orang yang banyak menangis di dunia mereka akan banyak tertawa di syurga. Menurut Yahya bin Muaadz Ar-razi, ada empat perkara yang menghilangkan tertawa seseorang Mukmin :-
(1) Kerana memikirkan akhirat
(2) Kesibukan mencari keperluan hidup
(3) Risau memikirkan dosa
(4) Apabila tibanya musibah dan bala.
Jika seseorang sibuk memikirkan perkara itu, maka dia tidak banyak tertawa kerana banyak tertawa bukan sifat seorang Mukmin. Seperti yang diriwayatkan oleh Ibn Abbas r.a. “Sesiapa yang tertawa ketika membuat dosa, maka dia akan menangis ketika akan masuk neraka.”
Oleh itu marilah sama-sama kita muhasabah diri dan kembali bertaubat kepada tuhan. Banyakkan menangis (kerana Allah) dari ketawa (yang sia-sia) itu adalah amalan yang lebih baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar